er

Rabu, 11 Desember 2013

JALAN-JALAN BUNTU


Ibu,harapku ceritamu mengalir menguasai rasio dan hati
Mengajak berlari sekencang-kencangnya menuju ladang
Disana rekam jejak-jejak mu Melukis menulis syair-syair romansa
 Memotret gesit langkah,setting,adegan dan alur syarat sastra terbentuk harap bisa kunikmati nanti tersimpan jauh di alam idea
kuharap disini,imajinasi bisa flash back
berpetualang ke ladang dan membaca sastra dulu ku cipta
Satu keyakinanku,sastra akan indah dibaca dan didengar ditanah kelahiran
seketika langit tak menangis lagi untuk selamanya
semua gugur bergelimang,karbondioksida jadi raja adikuasa
Pohon-pohon sana sini tumbang
Ibu,imajinasi kehilangan gerak
idea terpenjara dalam sesak dan gelap
ibu,aku disini mematung terbakar,kering dan layu
lintasan menuju ruang mu sempit menghimpit sesak, gelap dan rapat
Ibu,aku disini merintih dan kulihat burung bercerita ria,pesta senyum dan kirim mengirim panas tubuh didahan-dahan basah
ibu,bolehkah aku berengkarnasi?
menjadi apa saja,asalkan ke ladang
dan menulis sastra kembali dan kau mengisi dalam bait-bait tersusun nanti



ditulis oleh : HW

0 komentar:

Posting Komentar