KPMDB adalah organisasi kekeluargaan pelajar mahasiswa brebes yang
bertujuan untuk Mempersiapkan kader-kader intelektual, yang bertanggung jawab
dan berperan dalam kemajuan pembangunan daerah. Meningkatkan
dan mempererat rasa kekeluargaan dalam menuju kedewasaan berfikir. Menjalin
keselarasan hubungan atau pelayanan terhadap masyarakat secara aktif melalui
kegiatan yang terarah dan kreatif dalam pelaksanaan pengalaman ilmu. Ikut berperan serta aktif dalam mewujudkan masyarakat adil dan
makmur sesuai dengan cita-cita Bangsa dan Negara Indonesia. Tujuan itu tertertuang dalam anggaran dasar
KPMDB BAB IV pasal 7, berbicara masalah intelektual meminjam istilah dari
antonio gramsci bahwa kaum intelektual dibagi 2 yaitu intelektual tradisional dan intelektual
organic. Menurutnya setiap orang sebenarnya adalah seorang intelektual namun tidak semua
orang menjalankan fungsi intelektualnya di masyarakat. Yang pertama yaitu Intelektual Tradisional dimana intelektual ini
terlihat independen, otonom, serta menjauhkan diri dari kehidupan masyarakat.
Mereka hanya mengamati serta mempelajari kehidupan masyarakat dari kejauhan dan
seringkali bersifat konservatif (anti terhadap perubahan). Sedangkan yang kedua
adalah Intelektual Organik, mereka adalah yang sebenarnya menanamkan ide,
menjadi bagian dari penyebaran ide-ide yang ada di masyarakat dari kelas yang
berkuasa, serta turut aktif dalam pembentukan masyarakat yang diinginkan.
Dalam hal ini KPMDB berada pada posisi strategis
sebagai intelektual organik, karena didalamnya pelajar dan mahasiswa, sudahkah
KPMDB mengarah pada pembentukan kader-kader intelektual dalam pendidikan
organisasinya? Inilah yang perlu dirumuskan bersama bagaimana sistem organisasi
ini mengarah pada penanaman kesadaran sebagai mahasiswa, untuk berorganisasi
dan kecakapan intelektual untuk menunjang perannya didalam masyarakat serta
kecintaannya pada daerah khususnya dan nusantara pada umumnya?
Selama ini kpmdb hanya berada di zona nyaman
mempertahankan organisasi supaya tetap berdiri namun belum terlihat perbaikan
sistem sampai pada pendidikan kader-kader daerah melalui training-training yang
terarah. Kpmdb membangun persaudaraan dan kesatuan sesama mahasiswa dari brebes
adalah baik, namun perlu ada kebijakan dari pemimpin KPMBD yang berada dipusat
ataupun wilayah untuk membangun tradisi intelektual yang selama ini sudah
hilang, budaya membaca, diskusi dan menulis dibumikan kembali untuk
meningkatkan wawasan keilmuan pada setiap kader KPMDB. Menurut cak nur
kemampuan teknis yang tinggi memerlukan wawasan keilmuan yang mendalam disertai
dengan keterlibatan yang tulus dalam masalah-masalah kemasyrakatan dan
kebangsaan.
Tak terlepas dari keadaan KPMDB diatas, merupakan
suatu tanggung jawab bersama untuk membenahi KPMDB luar dalam melalui peran dan
fungsi yang dimiliki semua elemen yang ada, bukankah akan menjadi kebanggan
ketika melihat senior ataupun junior itu baik bahkan dapat berprestasi
dimasyarakat (kampus ataupun negara). Pendidikan organisasi yang belum terarah
dan tertata, perkaderan yang belum punya arah, dan wawasan keilmuan yang masih
dangkal adalah tugas bersama bagaimana merumuskan permasalah menjadi sebuah
solusi yang dapat dijalankan. Perubahan bukan berangkat dari suatu penguasa
ataupun satu perorangan melainkan berangkat dari kebutuhan masing-masing
individu.
Seyognyanya ketika kita sepakat bahwa organisasi
adalah sekumpulan organ-organ yang mempunyai tujuan, maka dari itu merupakan
hal dasar mengembalikan semuanya pada tujuan organisasi. Melihat selama ini
KPMDB dalam keadaaan surut, delima tak tertahankan bagi semua kader dan
merupakan faktor yang menyebabkan mahasiswa-mahasiwa brebes tidak mau terhimpun
dalam kesatuan keluarga yang dibangun pada tahun 1964. Perlu formula baru
menanggapi semua itu, perlu pemikiran mendalam memecahkan solusi.
Diskusi – diskusi mengenai keadaan KPMDB sekarang
sudah mulai genjar dilakukan, ada yang menyimpulkan bahwa KPMDB kehilangan
RUHnya sebagai organisasi kedaerahan ataupun intelektual. Hal ini seharusnnya
menjadi pertanyaan pada setiap kader didalamnya yaitu mengapa demikian ? dan
bagaimana mengembalikannya?, forum – forum intelektual di kpmdb yang sangat
minim merupakan salah satu gejala menghilangnya ruh organisasi ini kemudian
kerangka berfikir dalam setiap kader belum terbentuk tentang arti KPMDB, pengaruh
perorangan di KPMDB adalah faktor dominan, yang mempenmgaruhi dinamika di kpmdb
dan sudah seharusnya kpmdb menjadi nafas setiap kader dalam bergerak,
meluruskan niat adalah urgent dilakukan sekarang. Semua amal tergantung pada
niatnya.
Oleh: Hamdan Wijaya (kader KPMDB Wilayah Surakarta)