er

Selasa, 18 Februari 2014

Hari Pertama Penciptaan Langit Mencemooh Bumi

Demi nikmat penyatuan dan pelepasan, kehidupan membangun semesta raya ini dan dari desah nafasnya tercipta rumah keajaiban dari siang dan malam.
Masing-masing bertebaran menerpa gairah dan cinta diri untuk berekspresi sambil berteriak lantang: “Aku berbeda dengan engkau.”
Maka bulan dan bintang-gemintang belajar terbang menari, ratusan lampu-lampu dinyalakan di angkasa: matahari menggantung di langit biru membentang kubah emasnya dengan tali-tali berwarna perak, di ujung timur fajar pertama pecah dan dari dunia yang baru lahir ia mengangkat tabir 
Tapi manusia bumi masih terpencil, sepi dan sunyi.
Belum ada kafilah melintasi padang pasirnya, sungai-sungai belum bergelut menelikung bebukitan, belum ada awan gemawan menjatuhkan tetesan di dedaunan, tiada burung-burung bercerecau di dahan-dahan, dan tiada pula rusa-rusa mungil melompat di sesemakan.
Bumi yang belum rata layaknya asap yang menggunpal-gumpal, belum lagi menyalakan laut dan darahnya dengan kehidupan. Rerumputan tertidur di dasar lelap, belum tersentuh angin musim dingin.
Langit mencerca bumi: “Belum pernah aku lihat makhluk seburuk engkau, terpejam buta dalam jangkauanku: tanpa lampuku, darimana engkau peroleh terangmu? Engkau dapat tumbuh setinggi puncak Alvand, tapi ia sebenarnya tidak pijar ataupun tumbuh. Sekarang pilihlah perempuan sundal yang akan meremasmu atau matilah dalam kehinaan.”
Umpatan ini membuat bumi berduka, bermuram durja diliputi kesedihan dan menerawang Tuhan demi menyirami kehidupannya yang kotor dan tiba-tiba dari balik tabir langit suara menyahut: “Andaikan engkau tahu pusakamu yang tak ternilai harganya, engkau mungkin tidak akan bersedih. Karena apabila engkau memandang jiwamu engkau akan menemukan hayat yang menggelegak siap menerangi hari-harimu dan tidak perlu lagi cahaya dari luar
Apa yang membuat hari benderang? Matahari bundar yang ternoda!
Dari hayat yang tidak ternoda cahayamu akan terbit. Cahaya ini akan menuju angkasa raya melaju lebih cepat ketimbang cahaya bulan dan matahari.
Sudahkah engkau hapuskan sketsa harapan dari kanvas jiwamu? Dari debu-debu kegelapanmu sendiri cahaya akan bersinar.
Pengetahuan manusia akan mendesak menguasai angkasa, cintanya akan mengaku Yang Tak Terhingga.
Dengan mata yang lebih terjaga ketimbang milik jibril, ia akan menemukan jalan meski tanpa bimbingan.
Terbentuk dari lempung, manusia akan membumbung seperti malaikat hingga langit menjadi kedai minuman tua di pinggir jalan-jalan yang ditempuhnya.
Kubah-kubah langit kan ditembusnya bagai jarum menusuk sutra.
Dan ia akan mencuci kehidupan dari segala nodanya.
Tatapan matanya akan membuat suram kabut bumi cerah berseri.
Meski hanya sedikit berdoa dan banyak menumpahkan darah, namun dia tetap melaju selamanya.
Dari semesta ia akan belajar memahami sifat-sifat sang wujud, “Siapa yang tenggelam dalam pesona
kecantikan Tuhan, maka ia akan menjadi raja segenap makhluk ciptaan.”


oleh : Muhammad Iqbal

Menelusuri Kepemimpinan Rasulullah SAW

Pemimpin dan kepeminpinan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, pemimpin lebih mengacu kepada seseorang atau sekelompok orang yang memimpin suatu organisasi dan kepemimpinan berasal dari kata pokok pemimpin, kepemimpinan adalah mengandung pengertian gabungan dari dua unsur yaitu unsur orang seorang (pemimpin) dan unsur pedoman dan cara memimpin atau pola kepemimpinan.
Kepemimpinan secara etimologi (asal kata) menurut bahasa indonesia, berasal dari kata dasar “pimpinan”. Dengan mendapat awalan me menjadi “memimpin” maka berarti menuntun, menunjukan jalan dan membimbing. Perkataan memimpin bermakna sebagai kegiatan, sedang yang melaksanakannya adalah disebut pemimpin. Dengan kata lain pemimpin adalah orang yang memimpin atau mengetuai atau mengepalai. Bertolak dari kata pemimpin berkembang pula perkataan kepemimpinan, berupa penambahan awalan ke- dan akhiran -an pada kata pemimpin, perkataan kepemimpinan menunjukan pada semua perihal dalam memimpin, termasuk juga kegiatannya.[1] Menurut robbins, seperti yang dikutip oleh sudarwan danim dan suparno, kepemimpinan adalah kemampuan mempengaruhi kelompok ke arah pencapaian tujuan. Sedangkan james Lipham, seperti yang diikuti oleh M.Ngalim Purwanto, mendefinisikan kepemimpinan adalah permulaan dari suatu struktur atau prosedur baru untuk mencapai tujuan-tujuan dan sasaran organisasi atau untuk mengubah tujuan-tujuan dan sasaran organisasi. J.Salusu mendefinisikan kepemimpinan sebagai kekuatan dalam mempengaruhi orang lain agar ikut serta dalam mencapai tujuan umum. Sedangkan menurut Hendiyat Soetopo dan Waty Soemanto, kepemimpinan sebagai suatu kegiatan dalam membimbing suatu kelompok sedemikian hingga/rupa sehingga tercapai dari kelompok itu,yaitu tujuan bersama. Sedangkan kepemimpinan ,secara umum adalah kemampuan dan kesiapan yang dimiliki seseorang untuk dapat mempengaruhi, mendorong, mengajak, menuntun, menggerakan, dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh itu.[2]
Betapapun tingginya mutu seorang pemimpin, dalam menjalankan pimpinan dia mestilah berpegang kepada pola kepemimpinan. Tanpa berpegang kepada pola kepemimpinan, pemimpin yang hebat akan merupakan “the right man in the wrong place”, iapun akan gagal. Pemimpin yang kualitasnya kurang, meskipun berpegangan kepada pola kepemimpinan, ia adalah “the wrong man in the wrong place”, ia akan gagal berlipat ganda.[3]
Proses kepemimpinan pada dasarnya merupakan gejala sosial, karena berlangsung interaksi antar manusia sebagai makhluk sosial. Kepemimpinan tidak dapat dilepaskan hubungannya dengan situasi sosial yang terbentuk dan sedang berlangsung di lingkungan suatu organisasi. Oleh karena situasi sosial itu selalu berkembang dan dapat berubah–ubah, maka proses kepemimpinan tidak mungkin dilakukan sebagai kegiatan rutin yang diulang-ulang.
Pemimpin yang efektif akan selalu berusaha mengembangkan situasi sosial yang bersifat kebersamaan yang mampu memberikan dukungan positif terhadap keputusan yang ditetapkanya, sehubungan dengan itu terdapat dua dimensi interaksi sosial yang perlu mendapat perhatian seorang pemimpin. Kedua dimensi itu adalah :
1.      Dimensi kemampuan pemimpin mengarahkan (direction).
Dimensi ini merupakan aktivitas yang berisi tindakan-tindakan pemimpin dalam interaksi dengan anggota organisasinya, yang mengakibatkan semuanya berbuat sesuatu di bidangnya masing-masingnyang tertuju pada tujuan organisasi.
2.      Dimensi tingkat dukungan (support) dari anggota organisasi
Dimensi ini terbentuk keikutsertaan (keterlibatan) anggota organisasi dalam kegiatan-kegiatan melaksanakan tugas-tugas pokoknya.[4]
Fungsi utama dari kepemimpinan adalah sebagai adminstrator dan kordinator bagi semua sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam, dana, sarana, dan juga potensi-potensi yang ada didalam organisasi dalam mencapai tujuan organisasi. Lima pokok fungsi kepemimpinan, yaitu sebagai berikut :
a)      Fungsi Intruksi
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan di mana perintah itu dikerjakan agar keputusan dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk menggerakan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.
b)      Fungsi Konsultasi
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan keputusan, pemimpin kerap kali memerlukan pertimbangan, yang mengharuskan berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan.
c)      Fungsi Partisipasi
Dalam menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya, baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakanya. Partisipasi tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa kerja sama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain.
d)     Fungsi Delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberi pelimpahan wewenang membuat/menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pemimpin. Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan.
e)      Fungsi pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses atau efektif mampu mengatur aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif sehingga memungkinkan tercapainya tujuan bersama secara maksimal.[5]
Rasulullah lahir di dalam suatu masyarakat yang tegak di atas penindasan. Sekelompok kecil masyarakat hidup di atas penderitaan sejumlah besar masyarakat. Masyarakat arab pada waktu itu terbagi atas dua bagia besar, golongan merdeka dan golongan budak belian (al-hurr wal-‘abd).  Dalam hal kekayaan, mereka terbagi menjadi dua, orang kaya dan orang miskin. Dalam kekuatan politik, mereka hanya mengenal yang kuat dan yang lemah. Sejak semula, risalahnya sudah jelas. Yang Agung cuma Allah, semua manusia adalah sama di sisi-Nya. Yang paling mulia bukan yang paling tinggi pangkatnya, bukan pula yang paling banyak rumah dan kebunnya, melainkan yang paling bertaqwa. Muhammad SAW untuk membela kelompok  masyarakat yang tertindas. Pertama, membangkitkan harga diri rakyat kecil dan dhu’afa, membangkitkan harga diri fuqara dan masakin, sebab mereka adalah kelompok masyarakat yang paling sering direndahkan, dicaci, dan dimaki. Untuk menumbuhkan harga diri kaum muslimin dhu’afa ini, Rasulullah memilih hidup di tengah masyarakat para hamba sahaya dan orang miskin. Kepada para sahabatnya yang menanyakan tempat yang paling baik menemuinnya, beliau menjawab: ”carilah aku di antara orang-orang lemah di antara kamu. Carilah aku di tengah-tengah kelompok kecil di antara kamu.” Para sosiologi berpendapat, bahwa dalam suatu masyarakat yang tertindas terjadi proses dehumanisasi kaum lemah. Kedua, sebagai pemimpin orang kecil, sebagai pembebas kaum dhu’afa, Rasulullah memilih hidup seperti mereka. Ia hidup sederhana. Karena ia tahu, sebagian besar sahabatnya masih menderita. Ditahannya rasa lapar berhari-hari, karena ia mengerti bahwa sebagian sahabatnya juga sering mengalami kelaparan.[6]
Muhammad SAW telah berhasill membangun suatu tatanan sosial yang modern dengan memperkenalkan nilai-nilai kesetaraan universal, semangat kemajemukan dan multikulturalisme, rule of law, dan sebagai sistem sosial yang diakui terlalu modern dibanding zamanya itu dirintis oleh Muhammad SAW dan kemudian dikembangkan oleh para khalifah sesudahnya. Muhammad mampu menyeleraskan berbagai strategi untuk mencapai tujuannya dalam menyiarkan ajaran islam dan membangun tatanan sosial yang baik dan modern. Ketika banyak para sahabat yang menolak kesediaan beliau untuk melakukan perjanjian perdamaian hudaybiyah yang dipandang menguntungkan pihak musrikin, beliau tetap bersikukuh dengan kesepakatan itu. Terbukti, pada akhirnya perjanjian tersebut berbalik menguntungkan kaum muslimin dan pihak musrikim meminta agar perjanjian itu dihentikan. Beliau juga dapat membangun sistem hukum yang kuat, hubungan diplomasi dengan suku-suku dan kerajaan disekitar madinah, dan sistem pertahanan yang kuat sehingga menjelang beliau wafat madinah tumbuh menjadi negara baru yang cukup berpengaruh pada waktu itu. Beliau juga dengan bijak mempersaudarakan antara kaum muhajirin dan anshar ketika mulai membangun masyarakat madinah. Beliau mengangkat para pejabat sebagai amir (kepala daerah) atau hakim berdasarkan kompetensi dan good track record yang mereka miliki, tidak heran dalam jangka waktu yang tidak terlalu lama (sekitar 10 tahun), beliau telah mampu mendirikan dasar-dasar tatanan sosial masyarakat modern. Muhammad SAW dikenal kuat berpegang pada keputusan yang telah disepakati. Menjelang perang uhud, suara-suara yang menginginkan agar kaum Muslim ‘menyambut’ pasukan Musyrik diluar Madinah lebih banyak daripada yang ingin bertahan di pinggiran Madinah. Rasulullah SAW pun pada awalnya memilih pendapat yang kedua. Tetapi karena mengikuti prosedur suara terbanyak, akhirnya diambil keputusan untuk menyongsong pasukan Makkah di luar Madinah. Belakangan para sahabat menyadari bahwa mereka terlalu memaksakan kehendak mereka terhadap Muhammad SAW dan meminta beliau untuk untuk memutuskan apa yang menurut beliau dan Allah merupakan jalan terbaik. Menyikapi hal ini Muhammad menjawab dengan tegas: “Kedalam pembicaraan yang semacam inilah saya ajak kalian menolak. Tidak layak bagi seorang nabi yang apabila sudah mengenakan baju besinya lalu akan menaggalkan kembali sebelum Tuhan memberikan putusan antara dirinya dan musuhnya. Perhatikan apa yang saya perintahkan kepada kamu sekalian dan ikutilah! Atas ketabahan hatimu, kemenangan akan berada di tanganmu. Rasulullah SAW menjadi panutan dalam melaksanakan nasihat dan saran-sarannya demikian juga dalam pribadi yang mulia. Beliau adalah seorang yang dermawan kepada siapapun yang datang dan meminta pertolongan jauh sebelum mengatakan,” Tangan diatas lebih mulia dari tangan dibawah.”beliau memikul batu, mengambil sekop tanah ketika membangun Masjid Nabawi, membawa linggis ketika menggali parit (khandaq) waktu mengajak umatnya,” mari membangun bersama.”[7] 
Muhammad SAW mengingatkan tentang perlunya kompetensi penguasaan terhadap diri sendiri. Misalnya ketika pulang dari perang badar Al-Kubra, beliau berkata kepada para sahabat,”kita pulang dari perang yang lebih kecil menuju perang yang lebih besar.”para sahabat saling berpandangan dan bertanya-tanya,”Bukankah perang yang baru dilalui adalah suatu perang yang besar?”salah satu sahabat bertanya,”Apa perang yang lebih besar itu, wahai Rasulullah?”jawab beliau,”perang melawan hawa nafsu.”peperangan melawan hawa nafsu adalah peperangan melawan diri sendiri. Self leadership pada intinya adalah kemampuan diri dalam mengendalikan hawa nafsu. Seorang bijak berkata,”Setiap musuh yang Anda perlakukan dengan sopan akan menjadi kawan kecuali nafsu. Semakin lunak anda padanya, ia akan menjadi semakin melawan.” Inilah kepemimpinan kita terhadap diri kita sendiri. Self leadership ini sangat ditegaskan oleh Rasulullah SAW beliau bersabda,”setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinannya.”[8]

 
oleh : Kader KPMDB Wilayah Surakarta

[1] Nawawi H.hadari.Kepemimpinan Menurut Islam.Yogyakarta :Gadjah Mada University Press.2001.hal 28
[2] Baharudin dan umiarso.Kepemimpinan pendidikan islam(Yogyakarta:AR-RUZZ MEDIA.2012)hal.47
[3] Ranuwiharja A. Dahlan. Menuju Pejuang Paripurna. Jakarta :PIMPINAN KOLEKTIF MAJELIS NASIONAL KAHMI.2012. hal:75

[4] Nawawi H.hadari.Kepemimpinan Menurut Islam.Yogyakarta :Gadjah Mada University Press.2001.hal 141-142
[5] Baharudin dan Umiarso. Kepemimpinan Pendidikan Islam.Jogjakarta:AR-Ruzz media.2012.hal 38-40
[6] Rahmat.Jalaludin.1994.Islam Alternatif.Bandung: Penerbit Mizan.hal 81-83

[7] Antonio.Muhammad Syafii.2007.Muhammad SAW: The Super Leader Super Manager.Jakarta:Tazkia Multimedia & ProLM centre.hal 20-22
[8] Ibid.hal 67-68

Misteri Kolesterol Tinggi Bagi Kesehatan Jantung


Semakin tinggi kadar kolesterol dalam tubuh maka semakin panjang pula usia anda. Benarkah? Kalimat itulah yang membuat saya tertarik untuk mencari tahu tentang penemuan-penemuan terbaru terkait pengaruh kolesterol terhadap kesehatan jantung. Tahukah kalian penyakit jantung merupakan pembunuh nomor satu didunia termasuk indonesia?. Bahkan penyakit jantung telah menggantikan peran penyakit tuberkulosis sebagai penyakit epidemi di negara-negara maju. Tidak heran kalau penyakit jantung koroner (PJK) itu merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting karena morbidibilitas dan mortilitasnya yang tinggi.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga Nasional (SKRTN), dalam 10 tahun terakhir angka kematian di Indonesia akibat PJK cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1991, angka kematian akibat PJK adalah 16 persen. Pada 2001 melonjak menjadi 26,4 persen. Angka kematian akibat PJK diperkirakan mencapai 53,5 per 100.000 penduduk di Indonesia.  Tingginya kadar kolesterol lah yang merupakan faktor utama terjadinya PJK, bahkan mereka menyebut kolesterol sebagai “silent killer”.Mamat Supriono dalam tesisnya : Dislipidemia yaitu : kolesterol total, kolesterol HDL, kadar triglisedrida, dan rasio kolesterol total dengan kolesterol HDL secara sendiri-sendiri atau bersama-sama merupakan faktor risiko terhadap kejadian PJK pada usia < 45 tahun.
PJK (Penyakit Jantung Koroner) adalah penyakit jantung dan pembuluh darah yang disebabkan karena penyempitan arteri koroner. Penyempitan pembuluh darah terjadi karena proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya. Aterosklerosis yang terjadi karena timbunan kolesterol dan jaringan ikat pada dinding pembuluh darah secara perlahan sering ditandai dengan keluhan nyeri pada dada.
Berdasarkan teori lama yang sampai saat ini masih diyakini, kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar didalam darah dan diproduksi oleh liver yang sangat diperlukan oleh tubuh akan tetapi dapat menimbulkan masalah jika berlebih terutaman pada pembuluh darah jantung dan otak. Kolesterol dalam darah manusia terdiri dari 80% diproduksi oleh tubuh dan 20% berasal dari makanan dan diproduksi atas 2 jenis kolesterol yaitu kolesterol HDL dan kolesterol LDL.
Kolesterol HDL adalah kolesterol baik yang mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan, sedangkan kolesterol LDL adalah kolesterol jahat yang bila terdapat dalam jumlah yang berlebih didalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah (aterosklerosis). Nah pada saat pembuluh darah mengalami aterosklerosis itulah terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan dan asupan oksigen. Kalau pembuluh darah tersumbat sama sekali, pemasokan darah kejantung akan terhenti (mengalami penyumbatan) dan kejadian inilah yang disebut serangan jantung. Dan jika hal itu terdapat di otak yang terjadi adalah stroke, lumpuh separuh badan hingga kematian mendadak.
Pada dasarnya penyebab kematian oleh penyakit jantung tidak hanya disebabkan oleh adanya jumlah kolesterol tinggi yang beredar didalam darah (dislipidemia). Penyakit jantung koroner dapat juga disebabkan oleh penderita diabetes, perokok, alkohol, obesitas, hipertensi, stres, sosial ekonomi dan pengetahuan. Diluar faktor resiko yang dapat dikendalikan  tersebut ada pula faktor resiko PJK yang tidak dapat dikendalikan seperti faktor keturunan, umur, dan jenis kelamin. Yang mengejutkan saat ini adalah banyak sekali ilmuan-ilmuan yang mempublikasikan bahwa kolesterol tinggi itu tidak berbahaya bagi jantung? Robert scott - "kolesterol adalah teman yang bisa membuat kita sehat dan membuat kita awet muda, yang membuat kebohongan ini adalah sindikat obat dunia yang mengambil keuntungan dari kita." De Lorgeril ketua penelitian Lyon Diet Heart " kita dapat meringkas hal ini dengan satu kalimat ”Cholesterol is harmless." Uffe Ravnskov dalam bukunya yang berjudul The Cholesterol Myths “kolesterol tidak menyebabkan penyakit jantung”.  Dr Beverly Teter University of Maryland mengatakan bahwa kolesterol yang ada di jaringan darah dan salurannya adalah untuk mengatasi inflamasi, kematian karena penyakit jantung dan melihat banyaknya kadar kolesterol disana lalu menganggap ini adalah penyebabnya adalah salah besar. John Yudkin seorang Doctor dari British Univerity of london mengatakan "secara data, penyakit jantung kebanyakan disebabkan oleh GULA", Deddy Corbuzier - “menyalahkan kolesterol sebagai penyebab penyakit jantung sama seperti menyalahkan pemadam kebakaran bila rumah anda terbakar.” Uffe Ravnskov pada tahun 1991 menerbitkan sebuah buku yang berjudul The Cholesterol Myths. Didalamnya Ravnskov menyatakan bahwa penyakit jantung tidak disebabkan oleh kolesterol. Sebaliknya Ravnskov menyatakan kolesterol sangat penting bagi kesehatan manusia, menghindari makanan berlemak merupakan tindakan yang salah. Akan tetapi dalam bukunya tersebut Ravnskov tidak melampirkan hasil penelitian melainkan hanya mengambil hasil penelitian Professor Mann pada aorta dan jantung penduduk pedalaman Masai, di Kenya, negara Tanzania bagian utara,  di Afrika Timur. Dikatakannya bahwa pembuluh koroner  penduduk Masai pada berbagai usia sangat serupa dengan yang diimiliki oleh orang Amerika Serikat kebanyakan. Tingkat atherosclerosis (penebalan atau pengerasan pembuluh arteri akibat akumulasi lemak) mereka serupa dengan yang dialami orang Amerika Serikat dan bahkan mungkin lebih tinggi. Tetapi penduduk Masai yang menderita pengerasan yang parah jarang ditemukan, pengerasan itu han        ya terjadi di dalam pembuluh sedangkan bagian luarnya tetap mulus dan licin. Dan dari 50 jantung yang diselidiki oleh Profesor Mann, tidak satupun dari mereka yang mengalami serangan jantung.
Dari situ Ravnskov lalu menyimpulkan bahwa kualitas pembuluh darah orang Masai dan orang AS adalah sama, dan juga toh orang Masai tidak ada yang mengalami serangan jantung. Menurut Ravnskov, atherosclerosis bukanlah  suatu penyakit. Kolesterol tidak menyebabkan pembengkakan pembuluh darah. Jika pembuluh arteri bengkak maka tubuh akan segera mulai memperbaiki dan menegangkan dindingnya sehingga otot-ototnya selnya menjadi licin dan mulus dan makin berserat (fibrosis) kuat. Pada proses ini, kolesterol dan kalsium diperlukan untuk memulihkannya. Jadi, menurutnya, kolesterol merupakan sesuatu yang bermanfaat.
Pernyataan tersebut tentunya menimbulkan kontroversi yang sangat dahsyat, para ilmuan dan pemerhati kesehatan hampir semuanya tidak terima atas pendapat Ravnskov yang sebelumnya mendapat penghargaan atas pendapatnya menentang Hipotesa Lipid dan akhirnya pada tahun 1992 buku tersebut dibakar karena dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan orang-orang diseluruh dunia. Dan belum lama Deddy Corbuzier juga menerbitkan bukunya yang berjudul Obsessive Corbuzier’s Diet. Sama halnya dengan Ravnskov, beliaupun berpendapat kolesterol bukanlah penyebab terjadinya kematian oleh penyakit jantung, sebaliknya beliau menyatakan bahwa kolesterol sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia terutama sebagai pembentuk vitamin D dan beberapa hormon. Menurut teori yang beliau praktekkan penyakit jantung terjadi karena adanya inflamasi, terbagi atas inflamasi akut yang terjadi akibat gatal-gatal terbaret pisau atau terkena pukulan keras dan inflamasi kronik. Inflamasi kronik ini lah yang menyebabkan komplikasi beberapa penyakit terutama jantung.
Memang sebuah penelitian sudah seharusnya selalu berkembang dari waktu ke waktu, dan apa yang telah dipublikasikan oleh Ravnskov atau siapapun itu seharusnya ditanggapi dengan jernih. Barangkali ada kebenaran dalam penelitian baru tersebut. Pada dasarnya sejak dulupun hampir semua ilmuan dan pemerhati kesehatan sangat setuju akan pentingnya kolesterol pada tubuh terutama pada beberapa fungsinya sebagai pembentukkan vitamin D, menghantar air, ion dan molekul lain keluar dan masuk ke dalam sel dan juga menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal dst. Yang tidak disetujui adalah kalau berlebihan dan akhirnya membuat pembuluh darah keras, kaku dan gampang patah atau bahkan menyumbatnya sehingga aliran darah terhenti.
Mungkin ada baiknya kalau mereka juga membuat kesimpulan bahwa Kolesterol bukan satu-satunya penyebab kematian oleh penyakit jantung, bukannya “kolesterol tidak menyebabkan penyakit jantung”.
Semoga makin banyak orang yang sadar bahwa banyak sekali penelitian yang dibuat  untuk kepentingan industri besar dan “kolesterol” adalah sesuatu produk yang bernilai triliunan dolar. Semoga para ilmuwan murni tidak tergoyahkan dengan iming-iming triliunan dolar itu dan dapat mengungkapkan kebenaran yang utama. Jadi, daripada ambil resiko, mengapa kita tidak belajar dari orang-orang jaman dahulu yang berusia ratusan tahun dan tetap segar bugar sepanjang masa.J
Semangat hidup sehat J J ^_^
 oleh : Elly Alfiana
Daftar pustaka
Ufle Ravnskov.1991.The Cholesterol Myths 
Deddy Corbuzier.Obsessive Corbuzier’s Diet  
Mamat Supriyono.”Faktor-Faktor Risiko Yang Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada KelompokUsia < 45 Tahun (STUDI KASUS DI RSUP Dr. KARIADI DAN RS TELOGOREJO SEMARANG) “

Jiwa Ini Akan Tetap Ada


Darimana kita berasal?
Mengapa kita berada di sini?
Kemana kita pergi ketika kita mati?
Apakah ini hanya kebohongan?
Apa yang telah terjadi sebelumnya?
Apakah hidup ini sudah ditentukan?

Mereka berkata: "Hidup ini terlalu singkat"
Di sini dan sekarang
Dan kau hanya diberi satu kali kesempatan
Tapi apa mungkin lebih dari itu
Apakah aku pernah hidup sebelumnya?
Atau memang hanya ini yang kita dapat

Jika aku mati besok
Aku akan baik saja
Karena aku percaya
Walaupun setelah kita tidak ada
Jiwa ini akan tetap ada

Dulu aku sangat takut kematian
Dulu aku berpikir kematian adalah akhir
Tapi itu dulu
Sekarang tak takut lagi
Aku tahu jiwa ku akan berpindah

Aku mungkin tak akan pernah menemukan semua jawaban
Aku mungkin tak akan pernah mengerti mengapa ini terjadi
Aku juga tak bisa membuktikan segala yang aku tau itu benar
Tapi aku tau, aku harus tetap mencoba


"Ayo beranilah, jangan menangis di kuburan ku
karena aku tak lagi berada di sini
Tapi tolong jangan biarkan kenangan tentang ku terhapus dari pikiran mu"


Aman dalam cahaya yang mengelilingi ku
Terbebas dari rasa takut dan kepedihan
Pikiran ku yang terus bertanya
Telah membantu menemukan
Arti dari hidup ku lagi
Victoria benar
akhirnya aku merasakan
Kedamaian dengan gadis impian ku
Sekarang aku di sini
Segalanya telah jelas
Aku tau apa arti semua ini



dari: Dream Theater 
oleh : Tantio bachtiar