Semakin tinggi kadar kolesterol
dalam tubuh maka semakin panjang pula usia anda. Benarkah? Kalimat itulah yang membuat saya tertarik untuk mencari tahu tentang
penemuan-penemuan terbaru terkait pengaruh kolesterol terhadap kesehatan
jantung. Tahukah kalian penyakit jantung merupakan pembunuh nomor satu didunia
termasuk indonesia?. Bahkan penyakit jantung telah menggantikan peran penyakit
tuberkulosis sebagai penyakit epidemi di negara-negara maju. Tidak heran kalau
penyakit jantung koroner (PJK) itu merupakan masalah kesehatan masyarakat yang
penting karena morbidibilitas dan mortilitasnya yang tinggi.
Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Rumah Tangga
Nasional (SKRTN), dalam 10 tahun terakhir angka kematian di Indonesia akibat
PJK cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 1991, angka kematian akibat PJK
adalah 16 persen. Pada 2001 melonjak menjadi 26,4 persen. Angka kematian akibat
PJK diperkirakan mencapai 53,5 per 100.000 penduduk di Indonesia. Tingginya kadar kolesterol lah yang merupakan
faktor utama terjadinya PJK, bahkan mereka menyebut kolesterol sebagai “silent
killer”.Mamat Supriono dalam tesisnya : Dislipidemia yaitu : kolesterol total, kolesterol
HDL, kadar triglisedrida, dan rasio kolesterol total dengan kolesterol HDL
secara sendiri-sendiri atau bersama-sama merupakan faktor risiko terhadap
kejadian PJK pada usia < 45 tahun.
PJK (Penyakit Jantung Koroner) adalah penyakit jantung dan pembuluh
darah yang disebabkan karena penyempitan arteri koroner. Penyempitan pembuluh
darah terjadi karena proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya.
Aterosklerosis yang terjadi karena timbunan kolesterol dan jaringan ikat pada
dinding pembuluh darah secara perlahan sering ditandai dengan keluhan nyeri
pada dada.
Berdasarkan teori lama yang sampai saat ini masih diyakini, kolesterol adalah suatu zat lemak yang
beredar didalam darah dan diproduksi oleh liver yang sangat diperlukan oleh
tubuh akan tetapi dapat menimbulkan masalah jika berlebih terutaman pada
pembuluh darah jantung dan otak. Kolesterol dalam darah manusia terdiri
dari 80% diproduksi oleh tubuh dan 20% berasal dari makanan dan diproduksi atas
2 jenis kolesterol yaitu kolesterol HDL dan kolesterol LDL.
Kolesterol HDL adalah kolesterol baik yang mempunyai fungsi
membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan, sedangkan
kolesterol LDL adalah kolesterol jahat yang bila terdapat dalam jumlah yang
berlebih didalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk
bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah (aterosklerosis). Nah pada saat
pembuluh darah mengalami aterosklerosis itulah terjadi ketidakseimbangan antara
kebutuhan dan asupan oksigen. Kalau pembuluh darah tersumbat sama sekali,
pemasokan darah kejantung akan terhenti (mengalami penyumbatan) dan kejadian
inilah yang disebut serangan jantung. Dan jika hal itu terdapat di otak yang
terjadi adalah stroke, lumpuh separuh badan hingga kematian mendadak.
Pada dasarnya penyebab kematian oleh penyakit jantung tidak hanya
disebabkan oleh adanya jumlah kolesterol tinggi yang beredar didalam darah
(dislipidemia). Penyakit jantung koroner dapat juga disebabkan oleh penderita
diabetes, perokok, alkohol, obesitas, hipertensi, stres, sosial ekonomi dan
pengetahuan. Diluar faktor resiko yang dapat dikendalikan tersebut ada pula faktor resiko PJK yang tidak
dapat dikendalikan seperti faktor keturunan, umur, dan jenis kelamin. Yang
mengejutkan saat ini adalah banyak sekali ilmuan-ilmuan yang mempublikasikan
bahwa kolesterol tinggi itu tidak
berbahaya bagi jantung? Robert scott - "kolesterol adalah teman
yang bisa membuat kita sehat dan membuat kita awet muda, yang membuat kebohongan
ini adalah sindikat obat dunia yang mengambil keuntungan dari kita." De
Lorgeril ketua penelitian Lyon Diet Heart " kita dapat meringkas hal
ini dengan satu kalimat ”Cholesterol is harmless." Uffe Ravnskov dalam bukunya yang berjudul The
Cholesterol Myths “kolesterol tidak
menyebabkan penyakit jantung”. Dr Beverly Teter University of Maryland mengatakan bahwa kolesterol yang ada di jaringan darah dan
salurannya adalah untuk mengatasi inflamasi, kematian karena penyakit jantung
dan melihat banyaknya kadar kolesterol disana lalu menganggap ini adalah
penyebabnya adalah salah besar. John Yudkin seorang Doctor dari British
Univerity of london mengatakan "secara data, penyakit jantung
kebanyakan disebabkan oleh GULA", Deddy Corbuzier - “menyalahkan
kolesterol sebagai penyebab penyakit jantung sama seperti menyalahkan pemadam
kebakaran bila rumah anda terbakar.” Uffe Ravnskov pada
tahun 1991 menerbitkan sebuah buku yang berjudul The Cholesterol Myths.
Didalamnya Ravnskov menyatakan bahwa penyakit jantung tidak disebabkan oleh
kolesterol. Sebaliknya Ravnskov menyatakan kolesterol sangat penting bagi
kesehatan manusia, menghindari makanan berlemak merupakan tindakan yang salah. Akan
tetapi dalam bukunya tersebut Ravnskov tidak melampirkan hasil penelitian melainkan
hanya mengambil hasil penelitian Professor Mann pada aorta dan jantung penduduk
pedalaman Masai, di Kenya, negara Tanzania bagian utara, di Afrika Timur.
Dikatakannya bahwa pembuluh koroner penduduk Masai pada berbagai usia
sangat serupa dengan yang diimiliki oleh orang Amerika Serikat kebanyakan.
Tingkat atherosclerosis (penebalan atau pengerasan pembuluh arteri akibat
akumulasi lemak) mereka serupa dengan yang dialami orang Amerika Serikat dan
bahkan mungkin lebih tinggi. Tetapi penduduk Masai yang menderita pengerasan
yang parah jarang ditemukan, pengerasan itu han ya
terjadi di dalam pembuluh sedangkan bagian luarnya tetap mulus dan licin. Dan
dari 50 jantung yang diselidiki oleh Profesor Mann, tidak satupun dari mereka
yang mengalami serangan jantung.
Dari situ Ravnskov lalu menyimpulkan bahwa kualitas pembuluh darah orang
Masai dan orang AS adalah sama, dan juga toh orang Masai tidak ada yang
mengalami serangan jantung. Menurut Ravnskov, atherosclerosis bukanlah
suatu penyakit. Kolesterol tidak menyebabkan pembengkakan pembuluh darah. Jika
pembuluh arteri bengkak maka tubuh akan segera mulai memperbaiki dan
menegangkan dindingnya sehingga otot-ototnya selnya menjadi licin dan mulus dan
makin berserat (fibrosis) kuat. Pada proses ini, kolesterol dan kalsium
diperlukan untuk memulihkannya. Jadi, menurutnya, kolesterol merupakan sesuatu
yang bermanfaat.
Pernyataan tersebut tentunya menimbulkan kontroversi yang sangat dahsyat, para
ilmuan dan pemerhati kesehatan hampir semuanya tidak terima atas pendapat
Ravnskov yang sebelumnya mendapat penghargaan atas pendapatnya menentang
Hipotesa Lipid dan akhirnya pada tahun 1992 buku tersebut dibakar karena
dikhawatirkan akan membahayakan kesehatan orang-orang diseluruh dunia. Dan
belum lama Deddy Corbuzier juga menerbitkan bukunya yang berjudul Obsessive
Corbuzier’s Diet. Sama halnya dengan Ravnskov, beliaupun berpendapat kolesterol bukanlah penyebab terjadinya kematian oleh penyakit
jantung, sebaliknya beliau menyatakan bahwa kolesterol sangat bermanfaat bagi
kesehatan manusia terutama sebagai pembentuk vitamin D dan beberapa hormon.
Menurut teori yang beliau praktekkan penyakit jantung terjadi karena adanya
inflamasi, terbagi atas inflamasi akut yang terjadi akibat gatal-gatal terbaret
pisau atau terkena pukulan keras dan inflamasi kronik. Inflamasi kronik ini lah
yang menyebabkan komplikasi beberapa penyakit terutama jantung.
Memang sebuah penelitian sudah seharusnya selalu berkembang dari
waktu ke waktu, dan apa yang telah dipublikasikan oleh Ravnskov atau siapapun
itu seharusnya ditanggapi dengan jernih. Barangkali ada kebenaran dalam
penelitian baru tersebut. Pada dasarnya sejak dulupun hampir semua ilmuan dan
pemerhati kesehatan sangat setuju akan pentingnya kolesterol pada tubuh
terutama pada beberapa fungsinya sebagai pembentukkan vitamin D, menghantar air, ion dan molekul lain keluar dan masuk ke dalam sel dan juga
menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal dst. Yang tidak
disetujui adalah kalau berlebihan dan akhirnya membuat pembuluh darah keras,
kaku dan gampang patah atau bahkan menyumbatnya sehingga aliran darah terhenti.
Mungkin ada baiknya kalau mereka juga membuat kesimpulan bahwa Kolesterol
bukan satu-satunya penyebab kematian oleh penyakit jantung, bukannya
“kolesterol tidak menyebabkan penyakit jantung”.
Semoga makin banyak orang yang
sadar bahwa banyak sekali penelitian yang dibuat untuk kepentingan
industri besar dan “kolesterol” adalah sesuatu produk yang bernilai triliunan
dolar. Semoga para ilmuwan murni tidak tergoyahkan dengan iming-iming triliunan
dolar itu dan dapat mengungkapkan kebenaran yang utama. Jadi, daripada ambil
resiko, mengapa kita tidak belajar dari orang-orang jaman dahulu yang berusia
ratusan tahun dan tetap segar bugar sepanjang masa.J
Semangat hidup sehat J J ^_^
oleh : Elly Alfiana
Daftar pustaka
Ufle Ravnskov.1991.The Cholesterol Myths
Deddy Corbuzier.Obsessive
Corbuzier’s Diet
Mamat Supriyono.”Faktor-Faktor Risiko Yang
Berpengaruh Terhadap Kejadian Penyakit Jantung Koroner Pada KelompokUsia <
45 Tahun (STUDI KASUS DI RSUP Dr. KARIADI
DAN RS TELOGOREJO SEMARANG) “